Assalamu'alaikum...
Selamat siang sahabat blogger dimanapun berada...
Alhamdulillah di siang hari yang cerah ini mood saya untuk nge blog sedang bertamu. Di ahad siang yang ceria ini begitu banyak tugas kampus yang menumpuk di hadapan saya. Mulai dari tugas UTS filsafat take home, Nulis feature, Ngafalin materi untuk UTS Komunikasi Massa, Searching bahan untuk persiapan UTS penulisan Artikel dan masih segudang tugas lainnya yang kini sudah masuk waiting list di binder kuliah. Di tengah kepenatan ini tiba-tiba saya jadi agak home sick pas tadi buka-buka FB dan liat album foto my family. saya jadi teringat cerita ibu beberapa minggu lalu pas pulkam.
jadi begini, cerintanya datang dari Fachri atau biasa di panggil pa'i, adik bungsu saya, Beberapa minggu lalu. Bocah kelas tiga SD ini sekolah di salah satu SD Islam Terpadu di Sukabumi. Seperti banyak di ketahui kebanyakan sekolah yang berlabel IT atau Islam Terpaadu memiliki kurikulum tersendiri. Ada yang berbasis boarding school dan full day school. Nah, sekolah si pa'i ini berbasis full day school yang berarti sekolah yang jam belajarnya hampir seharian penuh alias padaaaaat dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.oo.
Bukan tanpa alasan ibu dan bapak menyekolahkan pa'i di sekolah yang full day. Selain karena berharap mendapatkan pendidikan agama yang lebih, juga karena rutinitas ibu dan bapak yang padat sehingga sedikit memiliki waktu luang. Agar mendapatkan pendidikan yang maksimal, karena itu kegiatan pai dipadatkan tidak hanya di sekolah tapi juga di berbagai tempat les. Dari mulai les bahasa inggris, bela diri wushu, renang, dan konon katanya tahun depan mau di tambah bimbel plus aritmatika fiiuuuhh banyakk beud yah?!
karena jarak dari rumah ke sekolah yang lumayan jauh, uga karena kedua orang tuaku tidak memiliki waktu lebih untuk mengantar jemput, hingga akhirnya si pa'i ikut mobil jemputan siswa sekolahnya. Dan kebanyakan anak yang ikut program jemputan itu bernasib serupa seperti si pa'i. Karena rute terjauh adalah rumahky, maka si pa'i selalu mendapat giliran jemputan paling awal dan pulang paling akhir. Setiap harinya pa'i harus berangkat jam 06.00 dan baru pulang ke rumah sekitar jam 16.30 atau bahkan 17.00
.
Pernah suatu ketika si pa'i mengeluh "bu, pa'i kalo udah nyampe kelas suka ngantuk" ibu tidak menjawab, hanya tersenyum lalu memeluk bocah itu. meskipun ibu tahu si pa'i mengantuk pasti karena kelelahan di jalan. tapi ibu punya alasan mengapa mempertahankan schedule padatnya si pa'i.
Suatu ketika dihari rabu, seperti biasanya si pa'i berangkat ke sekolah. Namun tiba-tiba di siang hari ibu mendapat telepon dari guru sekolah pa'i dan mengabarkan kalau pa'i mengeluh sakit perut dan pusing sehingga tidak ikut pelajaran di kelas. Sontak ibu kaget dan menelepon bapak sopir jemputan si pa'i supanya menjemput si pa'i lebih awal. Tidak lama kemudian pak sopir menelepon ibu dan bilang kalau si pa'i ngotot ngak mau pulang sama pak sopir dan maunya cuma di jemput sama ibu dan bapak.
karena panik luar biasa ibu kemudian menelepon bapak untuk pulang, tidak lama kemudian orangtuaku bergegas menuju sekolah si pa'i. Sampai di ruang UKS sekolah tiba-tiba si pa'i berlari menangis sambil memeluk ibu. Sejenak ibu menenangkan anak itu. lalu bapak bergegas menggendong si pa'i ke dalam mobil.
dalam perjalanan pulang pa'i tertidur pulas di dalam mobil. Sesampainya di rumah ibu bertanya pada pa'i
"pa'i kenapa tadi nagis? mana yang sakit?" tanya ibu
"pa'i kenapa tadi nagis? mana yang sakit?" tanya ibu
pa'i diam sambil menggeleng, dan tidak lama kemudian keluar suara dari mulutnya "buuuu pa'i teh pengen di jemput sama ibu sekaliiiii aja"
seperti tersengat listrik saat mendengar perkataan pa'i ibu sontak memeluk anak itu lalu bilang "iya sayang .. mulai minggu depan tiap hari rabu, pa'i ngak usah ikut jemputan yaa nanti di jemput sama ibu sama bapak". tanpa sadar bulir air mata yang semula menggenang di pelupuk mata ibu bergulir sedikit-demi sedikit..