Subscribe:

Ads 468x60px

Sample text

Social Icons

Social Icons

Sabtu, 30 Maret 2013

Kisah si Pa'i

Assalamu'alaikum...
Selamat siang sahabat blogger dimanapun berada...

Alhamdulillah di siang hari yang cerah ini mood saya untuk nge blog sedang bertamu. Di ahad siang yang ceria ini begitu banyak tugas kampus yang menumpuk di hadapan saya. Mulai dari tugas UTS filsafat take home, Nulis feature, Ngafalin materi untuk UTS Komunikasi Massa, Searching bahan untuk persiapan UTS penulisan Artikel dan masih segudang tugas lainnya yang kini sudah masuk waiting list di binder kuliah. Di tengah kepenatan ini tiba-tiba saya jadi agak home sick pas tadi buka-buka FB dan liat album foto my family. saya jadi teringat cerita ibu beberapa minggu lalu pas pulkam.

jadi begini, cerintanya datang dari Fachri atau biasa di panggil pa'i, adik bungsu saya, Beberapa minggu lalu. Bocah kelas tiga SD ini sekolah di salah satu SD Islam Terpadu di Sukabumi. Seperti banyak di ketahui kebanyakan sekolah yang berlabel IT atau Islam Terpaadu memiliki kurikulum tersendiri. Ada yang berbasis boarding school dan full day school. Nah, sekolah si pa'i ini berbasis full day school yang berarti sekolah yang jam belajarnya hampir seharian penuh alias padaaaaat dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.oo. 

Bukan tanpa alasan ibu dan bapak menyekolahkan pa'i di sekolah yang full day. Selain karena berharap mendapatkan pendidikan agama yang  lebih, juga karena rutinitas ibu dan bapak yang padat sehingga sedikit memiliki waktu luang. Agar mendapatkan pendidikan yang maksimal, karena itu kegiatan pai dipadatkan tidak hanya di sekolah tapi juga di berbagai tempat les. Dari mulai les bahasa inggris, bela diri wushu, renang, dan konon katanya tahun depan mau di tambah bimbel plus aritmatika fiiuuuhh banyakk beud yah?! 

karena jarak dari rumah ke sekolah yang lumayan jauh, uga karena kedua orang tuaku tidak memiliki waktu lebih untuk mengantar jemput, hingga akhirnya si pa'i ikut mobil jemputan siswa sekolahnya. Dan kebanyakan anak yang ikut program jemputan itu bernasib serupa seperti si pa'i. Karena rute terjauh adalah rumahky, maka si pa'i selalu mendapat giliran jemputan paling awal dan pulang paling akhir. Setiap harinya pa'i harus berangkat jam 06.00 dan baru pulang ke rumah sekitar jam 16.30 atau bahkan 17.00
Pernah suatu ketika si pa'i mengeluh "bu, pa'i kalo udah nyampe kelas suka ngantuk" ibu tidak menjawab, hanya tersenyum lalu memeluk bocah itu. meskipun ibu tahu si pa'i mengantuk pasti karena kelelahan di jalan. tapi ibu punya alasan mengapa mempertahankan schedule padatnya si pa'i. 

Suatu ketika dihari rabu, seperti biasanya si pa'i berangkat ke sekolah. Namun tiba-tiba di siang hari ibu mendapat telepon dari guru sekolah pa'i dan mengabarkan kalau pa'i mengeluh sakit perut dan pusing sehingga tidak ikut pelajaran di kelas. Sontak ibu kaget dan menelepon bapak sopir jemputan si pa'i supanya menjemput si pa'i lebih awal. Tidak lama kemudian pak sopir menelepon ibu dan bilang kalau si pa'i ngotot ngak mau pulang sama pak sopir dan maunya cuma di jemput sama ibu dan bapak. 

karena panik luar biasa ibu kemudian menelepon bapak untuk pulang, tidak lama kemudian orangtuaku bergegas menuju sekolah si pa'i. Sampai di ruang UKS sekolah tiba-tiba si pa'i berlari menangis sambil memeluk ibu. Sejenak ibu menenangkan anak itu. lalu bapak bergegas menggendong si pa'i ke dalam mobil. 
dalam perjalanan pulang pa'i tertidur pulas di dalam mobil. Sesampainya di rumah ibu bertanya pada pa'i
"pa'i kenapa tadi nagis? mana yang sakit?" tanya ibu
pa'i diam sambil menggeleng, dan tidak lama kemudian keluar suara dari mulutnya "buuuu pa'i teh pengen di jemput sama ibu sekaliiiii aja" 
seperti tersengat listrik saat mendengar perkataan pa'i ibu sontak memeluk anak itu lalu bilang "iya sayang .. mulai minggu depan tiap hari rabu, pa'i ngak usah ikut jemputan yaa nanti di jemput sama ibu sama bapak". tanpa sadar bulir air mata yang semula menggenang di pelupuk mata ibu bergulir sedikit-demi sedikit..







Kamis, 28 Maret 2013

Artikel : Sulitnya Berjilbab di Benua Biru





Jilbab seperti banyak diketahui marupakan pakaian kaum muslimah yang syari sesuai dengan anjuran rosulullah SAW dan banyak di contohkan oleh isteri-isteri dan sahabiah rosulullah SAW. Jilbab berasal dari bahasa arab yang artinya pakaian lapang, dapat menutup aurat, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Kerudung berarti menutup kepala, leher sampai dada wanita. Sedangkan cadar adalah kain penutup muka atau sebagian wajah wanita hingga mata saja yang tampak.  Memakai jilbab atau mengenakan kerudung itu hukumnya wajib. Sedangkan purdah dan cadar serta sarung tangan tidak diwajibkan dalam syariat Islam.

Di Indonesia sendiri jilbab kini sedang menjadi trend di kalangan muslimah. Terlebih kini dengan adanya berbagai gaya baru dalam berbilbab itu sendiri yang sudah banyak di modifikasi sehingga menarik minat banyak muslimah Indonesia yang sebelumnya tidak berjilbab kemudian menjadi tertarik untuk mengenakan jilbab. Salah satu trend setter gaya berjilbab masa kini adalah berbagi model jilbab ala hijabers, yaitu semacam perkumpulan muslimah yang berinovasi untuk menciptakan model dan trend terbaru dalam berjilbab sehingga tidak terkesan kuno dan monoton, bahkan memberi ketertarikan tersendiri.

Inti dan tujuan utama dari komunitas hijabers ini sendiri adalah untuk memberikan kesan dan nilai plus bagi para muslimah yang berjilbab. Terlebih lagi agar pandangan banyak orang yang menilai bahwa muslimah berjilbab kampungan, norak dan tidak modis kini terbantahkan dengan hadirnya hijabers community dengan gaya-gaya berjilbabnya yang up to date.

Gaya hijabers ala muslimah Indonesia kini bahkan banyak mendapat pujian dari negara-negara lain seperti Malaysia, jepang, bahkan negara amerika dan eropa yang kini menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion berjilbabnya. Namun kiprah hijabers di degara eropa tidaklah semulus di Indonesia. Negara eropa yang umumnya menagut paham sekularisme banyak menentang para warganya terutama yang beragama muslim untuk tidak menggunakan jilbab seperti dalam pekerjaan, sekolah bahkan di kampus-kampus. Walau tidak semua negara eropa menentangnya.

Di jerman, tidak ada larangan resmi dari pemerintah jerman bagi warganya yang beagama islam untuk tidak berjilbab. Meski begitu ada saja sebagian kelompok yang kontra terhadap muslimah berjilbab dan kerap menunjukan ketidaksukaannya terkadang juga melakukan tindakan yang ekstrimis. Pemerintah jerman justru sangat melindungi hak-hak warganya dalam kebebasan beragama. Hal ini juga tercermin dari semakin banyaknya populasi warga muslim di jerman. Sebuah Pusat LSM Islam menyebutkan dari tiga juta empat ratus penduduk muslim di Jerman, lima belas ribu di antara penduduk Asli Jerman.

Sebuah survei yang dilakukan oleh berbagai media massa di Jerman memaparkan, bahwa antara tahun 2004 dan 2006 merupakan jumlah terbanyak warga Jerman yang masuk Islam, sekitar tiga ribu laki-laki dan perempuan. Survei tersebut juga menambahkan bahwa jumlah itu naik tiga kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebuah perguruan tinggi Islam di Jerman menyebutkan bahwa di tahun 2006 warga Jerman yang masuk Islam berjumlah empat ribu orang, dibandingkan tahun 2005.

Di turki, Perjuangan muslimah di turki boleh di bilang sangat sulit dalam memperuangkan hak-hak mereka. Karena seperti banyak di ketahui negara turki walaupun mayoritas penduduknya beragama muslim, tapi karena konsekuensi dari paham sekularisme yang dianutnya sehingga pemerintah membuat peraturan larangan berjilbab. Kebijakan yang melarang berjilbab di Turki telah diterapkan sejak 18 Februari 1997. Larangan itu wajib dipatuhi di sekolah-sekolah, universitas, dan pusat-pusat pendidikan.

Siswa hanya diperbolehkan mengenakan jilbab hanya pada mata pelajaran agama islam saja. Namun kelonggaran pemerintah ini juga sempat menuai kritikan dari kelompok sekuler, mereka menganggap tindakan ini menjadi bukti bahwa pemerintah turki ingin menegakkan hukum islam. Kelompok sekuler takut tindakan ini dapat menghabat reformasi di bidang pendidikan.

Walaupun begitu muslimah di turki tidak tinggal diam menerima keputusan pemerintah yang masih belum sepenuhnya melegalkan kekebasan untuk mengenakan jilbab. Salah satu tindakan nyata muslimah di turki untuk menentang peraturan larangan berjilbab ini adalah dengan mengumpulkan 12 juta tandatangan yang mendukung pencabutan larangan berjilbab di sekolah-sekolah serta larangan merekrut pegawai yang berjilbab di instansi pemerintahan.

Di perancis parlemen dewan perwakilan perancis menyetujui larangan berjilbab seperti burqa atau jilbab yang menutupi wajah atau yang;ebih kita kenal ddengan cadar pada 13 juli 2010 lalu. Badan utama yang mewakili Muslim Perancis mengatakan bahwa jilbab penutup seluruh wajah tidak diwajibkan dalam Islam dan tidak sesuai di Perancis. Perancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan sekitar 5 juta dari keseluruhan jumlah penduduk 64 juta orang. Sementara jilbab biasa sudah umum, hanya sekitar 1.900 wanita di Perancis yang dipercaya menggunakan jilbab penutup wajah. Di perancis burqa biasanya kerap kali terlihat sebagai sebuah gerbang bagi ekstrimisme dan sebuah serangan pada hak-hak para wanita dan sekulerisme, sebuah nilai sentral dari Perancis masa modern.

Di brussel, belgia akhir 2011 lalu kaum muslimah melakukukan demonstrasi besar-besaran juga terkait peraturan pemerintah yang menerapkan larangan berjilbab bagi siswi di sekolah negeri. Larangan ini di buat pemerintah belgia dengan mengatasnamakan pencegahan terhadap penindasan kaum perempuan. Pada hakikatnya dalam islam sendiri jilbab berfungsi untuk membentengi diri para muslimah agar tidak mudah diganggu orang asingyang ingin berbuat jahat. Tidak seperti orag yang tidak berjilbab yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang pada akhirnya mengundang orang asing melakukan tindakan asusila kepadanya. Pemerintah belgia juga menilai jilbab bertentangan dengan sistem sekularisme barat.

Larangn berjilbab ini merupakan buah dari intervensi negara perancis yang sudah lebih dulu menerapkan larangan berjilbab. Hal ini terbukti hingga kini di belgia hanya sekolah-sekolah berbahasa perancis saja yang masih melarang siswinya yang beragama muslimah untuk mengenakan jilbab.

Larangan berjilbab di belgia ini tidak terlepas dari sikap konservatif pemerintah, terlebih arus islamophobia yang kini sudah megnakar di barat. Arus Islamophobia di Barat berupaya mengalirkan gelombang pejoratifikasi agama Islam dengan segudang label yang menyudutkan agama damai ini, di antaranya menyebut Islam agama kekerasan. Untuk memojokkan Islam, Barat menggunakan segala cara, termasuk menabuh genderang anti-Islam di media massa global.

Buku The Satanic Versus karya Salman Rushdi yang terbit pada tahun 1980 merupakan salah satu bentuk propaganda anti-Islam yang dilengkingkan Barat. Seluruh isi buku ini sepenuhnya memuat kebohongan mengenai ajaran Islam. Terang saja, buku ini memicu kritik dan kecaman dari umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, negara-negara Barat juga menerapkan pembatasan bagi muslim dan muslimah Eropa termasuk menentang penggunaan jilbab. Padahal, negara-negara ini mengklaim sebagai tempat lahirnya kebebasan dan demokrasi.

Di moskow, rusia. Nasib para muslimah semakin terpuruk, tidak hanya karena larangan berjilbab juga karena komentar presiden vladimir putin saat ditanya tentang komentarnya berkaitan dengan meningkatnya jumlah muslim di rusia hingga akhir tahun 2012. Komentar presiden Vladimir putin menganggap budaya berjillbab itu merupakan budaya asing yang tidak seharusnya diikuti warganya, presiden Vladimir putin juga menganalogikan muslimah berjilbab itu seperti alien. Sontak saja pernyataan putin membuat geram para muslimah. Berbagai pergerakan muslimah yang menentang pernyataan itu kian gencar dilakukan. Namun pemerintah rusia sama sekali tidak menaggapinya dan hanya menganggapnya seperti angin lalu.

Intervensi terbesar dirasakan para pelajar dan mahasiswa yang mengenakan jilbab di moskow rusia yang sering mendapatkan perlakukan tidak senonoh dari teman-temannya yang mengaku islamopobhia. Tidak sedikit dari mereka yang mengenakan jilbab saat sedang santai berjalan tiba-tiba saja dari belakang ada yang menarik jilbab mereka sampai auratnya tebuka. Muslimah berjilbab juga sering menjadi bahan olok-olokan bagi orang yang kontra pada umat islam. Untuk menghindari aksi semacam itu banyak dari orang tua siswi yang dilarang berjilbab lebih memilih menyekolahkan anaknya di ru,ah dengan sistem home schooling atau menyekolahkan anaknya ke luar negeri seperti di negara-negara di asia dan timur tengah.

Negeri beruang putih ini sudah sejak lama dikenal dengan negara pengakses situs porno terbesar didunia sehingga tidak aneh jika memang pihak konservatif di rusia sangat menetang dan mengintervensi kehadiran umat muslim di rusia khususnya di kota moskow. Agama islam yang secara jelas mencekal hal-hal seperti itu.


Referensi :

http://www.suaramedia.com

http://www.dakwatuna.com

http://news.fimadani.com

http://www.merdeka.com

http://www.republika.co.id