Subscribe:

Ads 468x60px

Sample text

Social Icons

Social Icons

Kamis, 15 November 2012

Cerpen : The President


“Door… doooor… door!” tiga tembakkan yang memekkakkan telingan seketika bersarang di jantung seorang lelaki. Membuatnya terjerembab di lantai pualam yang licin dan dingin. Dia terhuyung berusaha menopang berat tubuhnya yang kian terasa berat, namun ia tak sanggup, iapun terjatuh dan tak sadarkan diri. Beberapa meter dari tempat lelaki itu terbaring tibalah segerombol lelaki berseragam lengkap dengan senjata api ditangan, berlari mengepung lelaki yang terbaring itu. Salah satu dari mereka maju mendekatinya dan dengan  sikap waspada memegang nadinya dan memastikan dia sudah tewas. Perlahan tangan yang di balut sarung tangan kulit tebal itu membuka topeng yang menutupi wajah lelaki yang terbaring. Seketika dia kaget rupanya lelaki yang terbaring itu bukanlah orang yang selama ini di carinya, lelaki dengan bekas luka sayatan pisau yang dalam di pipi kanannya.
“aaah sial !! lagi-lagi salah sasaran” rupanya orang yang baru saja di tembaknya adalah anak buah dari orang yang selama bertahun-tahun di incarnya.
“ambil ini lalu simpan sebagai barang bukti!” teriak lelaki itu kepada bawahannya sambil meraih topeng yang dipakai oleh lelaki yang baru saja di bunuhnya dan menyerahkannya kepada bawahannya. Topeng setengah  muka berwarna silver yang kini terbungkus plastic bening itu lalu di simpan dalam sebuah kotak hitam.
Carlo sapaan akrab lelaki itu di lingkungan tempat kerjanya, lelaki yang sudah mengembara melanglang buana ke berbagai Negara ini memang sudah sepuluh tahun mengincar seorang ketua mafia kelas kakap yang kerap kali meneror penguasa di negeri tempatnya tinggal. Sudah selama lima tahun carlo diberi tugas rahasia oleh presiden untuk mencari siapakah orang yang mengaku sebagai ketua mafia itu yang  menerornya dengan surat berdarah.
Presiden pun kian lama kian khawatir jika sewaktu-waktu kepemimpinannya akan tumbang Karena ulah mafia itu. Tidak hanya surat berdarah namun tidak berapa lama ini terror pun mulai muncul dimana-mana sehingga membuat masyarakat resah, bahkan beberapa ajudan yang dipercaya presiden banyak yang menjadi korbannya, walaupun tidak sampai ada korban nyawa tapi tidak sedikit dari korban itu mengalami trauma yang sangat mendalam bahkan hingga lupa ingatan.
***
Presiden Frederick sudah hampir setengah abad memimpin negaranya. Berbagai kecaman dan demonstrasi massa semakin sering bermunculan menuntut agar presiden segera diturunkan. Namun  presiden hanya menganggapnya sebagai angin lalu karena dengan kekuasaan yang dimilikinya kini dapat dipastikan posisinya tidak akan tergeser. di awal masa kepemimpinan Frederick negeri itu tentram bahkan hapir tidak pernah terdengar protes macam-macam dari masyarakat luas. Namun itu tak berlangsung lama, tigapuluh tahun masa kepemimpinan Frederick mulailah tampak benih-benih kekejaman dalam kepemimpinannya yang semula tertutup. Guna meraih kekuasaan dan simpati masyarakat kini mulai tumbuh tak terkendali.
Para pemuda yang kuat dan gagah dididik militer agar kelak dapat menigkuti alur kepemimpinan yang direncanakannya. Para pemuda itu tidak hanya di didik secara fisik namun pola pikir mereka pun di ubah habis-habisan dengan berbagai doktrin yang di buatnya. Para pemuda itu seolah dilahirkan kembali setelah mengikuti pendidikan. Mereka seperti robot yang siap di atur dan di suruh ini itu oleh Frederick. Tidak sedikit dari para pemuda yang setia diangkatnya menjadi staff Negara yang mengisi Kabinet kepemimpinannya.
Suatu ketika di pagi hari Frederick bersama kedua ajudan yang paling di percayainya jack dan rob pergi ke suatu tempat untuk melakukan suatu ritual di suatu tempat di tengah hutan belantara. Rupanya selama ini frederik tergabung dalam sebuah sekte keagamaan yang mengatasnamakan perdamaian sebagai landasan utama dari berbagai hal yang dilakukannya sekalipun dengan melakukan pembunuhan. Pagi  itu Frederick mengendap-endap keluar bersama kedua ajudannya mereka mengenakan jubah merah tua lusuh  yang hampir menutupi seluruh tubuhnya agar tidak mudah di kenali. Mereka bergegas lari ke bagian atap gedung pemerintahan yang menjulang tinggi. Sesampainya di atas, sebuah helikopter bersama seorang pilot berbadan tambun dan berwajah garang telah menanti untuk menjeput mereka.
Jack salah satu ajudannya yang baru beberapa bulan mengabdi padanya di rekrut Frederick dari sekolah militer yang di bentuk olehnya, sementara Rob adalah salah seorang mantan anggota badan intelejen internasional. Saat frederick tahu Rob seorang mantan intelejen professional tanpa pikir panjang frederick langsung merekrutnya tanpa menghiraukan hal apapun. Selama Rob berkerja untuk frederick Rob hampir tidak pernah mengecewakan frederick dan itulah keunggulan Rob yang bisa dengan mudah mengambil simpati frederick.
Tidak seperti ajudan frederick yang sebelumnya yang secara mental sudah seperti robot yang bisa diatur sekehendak sehingga dengan mental yang seperti itu sangat mudah dikelabui lawan. Hampir semua mantan ajudannya kini malah berbalik menentang frederick dan melarikan diri. Menurut kabar yang beredar para penentang itu banyak yang begabung dengan kelompok mafia yang kerapkali meresahkan.   
***
Di sebuah apartemen sederhana di lantai 240 troy sedang sibuk mngotak-atik benda mungil dalam sebuah kotak hitam berukuran sedang, setelah selesai meyimpan kotak itu dalam sebuah tas ransel hitam. Troy menghempaskan tubuhnya yang lelah di atas sebuah kasur empuk yang sudah beminggu-minggu di tinggalkannya. Troy tertidur pulas tanpa ingat untuk menanggalkan lalu mengganti pakaian kerjanya. dua jam kemudian Troy tersentak kaget mendengar bunyi sebuah pesan darurat dari ponselnya, Troy pun terbangun dan langsung terduduk di tempat tidurnya begitu ia mebaca pesan yang sangat singkat dari salah seorang kliennya yang berisi ‘Darurat telah terjadi penculikan di green hill’ tanpa pikir panjang troy langsung bergegas mengambil semua perlengkapan kerjanya dan yang terpenting adalah sebuah skate board hitam yang sudah di modifikasi olehnya sebagai alat transportasi kerjanya, skate board itu di lengkapi dengan sayap mini yang bisa keluar secara otomatis bila troy menekan salah satu tobol darurat dari jam tangan yang dikenakannya. Bersama pakaian kerja yang seringnkali di pakainya yakni sebuah jubah hitam dengan penutup kepala dan topeng setengah wajah berwarna silver. Troy terbang melui jendela apartemennya menggunakan skate board nya . dari kejauhan tampak seorang wanita melihat troy bak siluet hitam yang berkelebat seperti cahaya.
“prak-prak” dari kaca atas sebuah gedung tua tampak sesosok pria berjubah hitam itu memecah keheningan dengan menerobos bongkahan kaca yang besar hinga  jatuh dan pecah berkeping-keping bagai butiran Kristal es yang tajam. Salah seorang lelaki yang berada tepat dibawahnya berusaha menghindari pecahan kaca yang terjatuh itu namun naas dia tak sempat menyelamatkan diri hingga dia terkena sayatan tajam kaca di lengan kanannya hingga bersimbah darah. “dor-dor-dor” suara tembakan bertubi-tubi mengarah kepada troy, namun troy tidak dengan mudah terkena sasaaran, sekalipun terkena tembakan tidak akan sampai mengancam nyawanya karena pakaian yang dipakainya dirancang khusus anti peluru. Beberapa adegan tangkisan tendangan dan pukulan dari lawan terus mengarah kepada troy namun ia mampu menagkisnya dengan gerakan yang lihai.
Di seberang sebuah meja konferensi di ruangan itu seorang wanita paruh baya disekap dan diikat seluruh tubuhnya di sebuah kursi kayu, troy membuka ikatan yang melilit wanita yang kini terkulai lemas. Troy segera menggendong wanita itu di punggungnya lalu berlari menuju skate boar nya. Di belakang troy para lelaki bertubuh kekar berlari-lari berusaha mengejar troy yang kini sudah berada di atas kepala mereka dan dapat melarikan diri dari tempat itu tanpa masalah. Beberapa kilometer  jauhnya dari green hill. Troy menurunkan wanita paruh baya yang digendongnya, wajahnya tampak shock dan rasa takut yang mendalam terpancar jelas dari wajah wanita itu. Troy berusaha menengangkannya, setelah tenang barulah troy menanyakan kronologis yang sebenarnya mengapa wanita itu bisa disekap.
Wanita itu akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnaya bahwa ia diculik hanya karena pernah memergoki presiden frederick melakukan suatu ritual aneh di hutan yang jaraknya tak jauh dari tempat tinggalnya. Para pengikut presiden frederick ketakutan jika sekte yang mereka miliki diketahui publik. Para pengikut frederick itu mengaku sebagai pendeta, saat di sekap wanita itu mengaku dipaksa mengikuti setiap kata-kata yang di ucapkan para pendeta itu dengan sebagian pendeta lain memegangi kepala dan tangan wanita itu. Namun ia tidak mau mengikuti ucapan mereka karena ia tahu yang akan mereka lakukan ialah mencuci otaknya agar melupakan semua ingatannya. Wanita itu bersikeras bahwa jika ia hidup tanpa ingatan sama  saja  seperti mati, dan dia lebih melilih mempetatahankan ingatannya dan mati karena disiksa oleh para pendeta itu.
Saat kejadian pemergokan wanita itu sedang berjalan menyusuri hutan untuk mencari anjing peliharaannya yang sejak sore menghilang, namun tiba-tiba dari kejauhan ia meliahat satu titik yang terang benderang ditengah hutan, ia pun mengikuti arah cahaya itu dan ternyata di sana sedang berlangsung sebuah ritual aneh. Kursi-kursi yang melingkari sebuah api unggun yang sangat besar di duduki puluhan pemuda yang terduduk lesu dengan pandangan yang kosong. Beberapa orang berjubah merah tua berkelilling dan perlahan membisikkan sesuatu kepada para pemuda itu. Para pemuda itu seperti terhipnotis oleh perkatasa lelaki berjubah merah itu. Wanita tua itu mengintip dari balik pohon tidak jauh dari tempat ritual itu berlangsung, namun rupanya dewi fortune sedang tidak berpihak padanya karena salah seorang dari sekte itu melihatnya lalu mengejarnya dan menyekapnya selama berhari-hari. Wanita tua itu ketakutan setengah mati karena ia tahu apa yang akan terjadi padanya jika ia tertangkap.
Dulu wanita itu memiliki seorang anak laki-laki yang juga menjadi korban kekejaman frederick, anaknya yang pernah di janjikan akan mendapatkan pendidikan formal yang layak dengan bergabung menjadi anggota militer pada akhirnya tidak pernah kembali padanya. Kini anaknya sudah tidak mengenalinya lagi karena otaknya sudah di cuci dan di doktrin untuk selalu mengabdi kepada frederick. Walupun anaknya yang bernama jack sudah menjadi ajudan pribadi presiden di negerinya namun ia tidak pernah bahagia akan hal itu karena kini anaknya sendiri sudah melupakannya. Tidak hanya wanita itu saja yang harus rela menelan kepahitan Karena harus ditinggal pergi anak sematawayangnya namun diluar sana puluhan bahkan ratusan orang juga mengeluhkan hal yang sama. Setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya troy pun mengantarkan wanita paruh baya itu kembali ke rumahnya.
***
Troy seorang anak petani miskin di Negara yang dipimpin frederick. Sejak kecil troy dikenal memiliki ambisi yang tinggi dalam berbagai hal. Ia pandai, kritis dan selalu ingin mengubah dunia dengan caranya. Sejak kecil troy memang banyak disukai teman-temannya dari mulai teman wanita yang mengagumi troy karena ketampanannya, hingga teman pria yang selalu ingin seperti troy. Dengan kepandaian yang dimilikinya berbagai hal bisa dilaluinya dengan mudah. Meskipun dia terlahir dari keluarga miskin namun itu tidak menghalanginya untuk selalu berprestasi dalam berbagai hal. Hingga suatu ketika troy mendapatkan tawaran untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri dengan gratis Karena kemampuannya yang lebih di banding teman-temannya yang lain dalam bidang sains dan teknologi.
Di negeri seberang troy belajar dengan sungguh-sungguh hingga ia bisa menghasilkan penemuan-penemuan terbaru di bidangnya saat itu, Beberapa penemuannya mulai di kenal di kampus tempatnya menuntut ilmu hingga akhirnya banyak dari hasil penemuannya yang kini telah di patenkan. Namun kesuksesan troy sempat terhambat karena salah seorang teman seperjuangannya yang saat itu mengkianatinya, carlo adalah teman troy semasa di bangku kuliah, carlo termasuk mahasiswa yang aktif di kelas dan hampir tidak pernah absent dalam berprestasi. Sama seperti troy mereka selalu bersaing dalam berbagai hal. Namun carlo lain dengan troy, carlo kerap kali mengambil resiko dengan melakukan berbagai cara apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Sekalipun cara itu tidak sepantasnya di tempuh, bahkan merugikan orang lain. 
Suatu ketika carlo jatuh hati kepada seorang gadis cantik bernama Helena, teman carlo semasa kuliah, berkali-kali carlo menyatakan cinta kepada Helena berkali-kali Helena menolak karena alasan yang tidak jelas. Carlo sama seperti Troy ia seorang pemuda tampan yang banyak di gandrungi wanita namun carlo tidak pernah menaruh hati kepada wanita lain selain pada Helena. Walupun sepertinya Helena tidak pernah menaruh hati kepada carlo, dengan semangat membara carlo-terus berjuang untuk mendapatkan Helena. Dilain kondisi rupanya Helena sudah menaruh hati kepada troy namun troy tidak mennyadarinya. Hingga di suatu siang di musim semi yang hangat troy sedang duduk di taman depan kampusnya sambil membaca buku, tiba-tiba dari kejauhan Helena tampak berjalan terseok-seok dibelakang di tarik salah seorang sahabatnya dengan wajah yang tersipu. Ia menghampiri troy yang sedang duduk santai.
“Hello Troy, ada yang ingin Helena bicarakan denganmu…”  sapa Tami sahabat Helena tanpa basa-basi.
“ouh! Kau mengagetkanku!.. ada apa?” Tanya troy dengan ekspresi kaget.
Helena seketika mengambil alih pembicaraan diantara ketiganya, sikapnya berubah drastis dari biasanya, seolah sudah hilang semua rasa malu yang selama ini selalu Nampak dari dirinya. Helena mengutarakan isi hatiya kepada troy seraya berkata “troy, sudah sejak lama aku mengagumimu” tanpa ekspresi wajah, Helena menyeret tangan tami seraya pergi tanpa pamit terlebih dahulu pada troy.
Troy hanya bisa terdiam menatap kosong kearah buku yang tadi  di bacanya, dikepalanya terus terngiang ucapan Helena yang begitu jujur dan tegas akan perasaannya selama ini. Troy tidak pernah menyangka bahwa seorang Helena bisa jatuh hati padanya, sementara temannya sendiri carlo yang troy tahu selama ini menginginkan Helena tidak kunjung dapat bisa menaklukannya.
Salah seorang teman troy, Jason yang saat kejadian di taman itu berdiri tidak jauh dari tempat troy duduk, tidak sengaja mendengar perbincangan mereka dan tanpa sepengetahuan troy, Jason melaporkan kejadian itu kepada carlo. Seketika itu carlo marah besar bak air yang meluap carlo pergi mendatangi troy, saat carlo tiba, troy sedang duduk santai sambil membaca buku di ruang belajarnya, carlo menerobos masuk tanpa sepatah katapun, ia memukul hidung troy hingga belumuran darah, tubuh troy tersungkur ke sudut ruang belajarnya, rupanya perlakuan carlo itu cukup menyulut amarah troy, iapun melawan mengarahkan kepalan tangannya kearah muka carlo namun tanpa di duga sebelumnya oleh troy, gerakan tubuh carlo lebih lincah darinya, carlo memukul bagian belakang kepala troy hingga troy terbujur pingsan, tanpa belas kasih carlo meninggalkan troy yang tak berdaya.
Beberapa hari setelah kejadian itu troy menghilang tanpa sebab, troy tidak lagi berada di tempat tinggalnya. Berhari-hari troy absen dalam perkuliahan, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tidak pernah lagi ada kabar tentang keberadaan troy. Berbagai berita miring sudah menyebar di kampus, beberapa teman troy mengatakan pernah melihat troy beberapa minggu setelah kepergiannya yang tanpa sebab, namun ada sebagian lainnya yang menjadikan kabar kepergian troy sebagai bahan ejekan dan menganggap troy pengecut hanya karena masalah rebutan wanita dengan temannya sendiri.
***
Di belahan bumi lain troy sedang asyik mendengarkan pengarahan dari pimpinan tempat dia bekerja, daerah yang akan menjadi sasaran selanjutnya adalah kota venus begitu sepenggal ucapan pimpinan troy. Bagi troy itu bukan hal yang sulit karena hampir semua tugas yang diberikan pimpinan kepada troy tidak pernah ada yang gagal. Setiap pagi troy bersama skate board kesayangannya berkerja membagikan berbagai kebutuhan warga miskin di daerah-daerah konflik. Troy membawa semua bahan makanan dan barang lainnya hanya dalam sabuah rasel berukuran sedang yang mampu menampung barang sebanding dengan tiga buah truk besar. Bukan troy namanya jika kehabisan akal dalam kondisi seperti itu. Dia menciptakan sendiri berbagai benda yang selalu bisa menunjang pekerjaannya.
Malam harinya troy mulai menyusun rencana untuk melaksanakan tugas rahasia yang diembankan pimpinannya kepadanya yakni membuat sebuah ancaman kepada presiden frederick yang sudah banyak membuat masyarakat yang dipimpinya menderita. Setiba malam, troy menaruh ancaman pembunuhan melaui surat yang ditulis menggunakan darah yang keamudian di taruhnya di sekitar istana kepresidenan. Untuk mengelabui para pegawai pemerintahan troy telah menyelundupkan anak buahnya sebagai seorang mata-mata kedalam istana presiden tanpa sepengetahuan siapapun. Rencana sudah tersusun rapi troy pun terbang menuju istana, kali ini sasaran troy langsung ke tempat peritirahatan presiden di lantai tiga istana, troy membuka jendela menggunakan sebuah alat tanpa menimbulkan suara apapun. Troy berhasil masuk ke istana tanpa meninggalkan jejak. Perlahan troy mengendap-endap ke kamar frederick. Dari kejauhan tapak pintu kamarnya tidak tertutup, itu artinya akan memudahkan rencana troy. Di depan kamar frederick yang gelap gulita tampaknya tidak ada seorangpun yang berjaga di tempat itu. Troy masuk ke dalam kamar frederick lalu “plak-plak” sebuah balok kayu menghantan pundak troy dengan keras sehingga tubuhnya terhuyung, ternyata itu sebuah jebakan untuk troy karena ternyata seseorang yang wajahnya tak asing lagi bagi troy sudah siap siaga menghadang troy. Rupanya itu carlo namun carlo tidak mengenali troy karena wajahnya tertutup topeng setengah wajah berwarna silver. Dengan gerakan yang cukup gesit carlo mengunci tubuh troy dengan gerakan ikat beladiri yang di kuasainya.
Carlo menggerakkan tangannya untuk membuka topeng silver itu namun di saat carlo lengah troy menangkis tangan carlo yang hampir saja membongkar penyamarannya. Dengan lihainya troy menotok pundak carlo hingga carlo tak sadarkan diri. Saat troy berbalik dan hendak pergi, beberapa orang body guard frederick telah menghadangnya di belakang. Seketika itu terjadi keributan di istana presiden antara troy dengan para body guard. Mereka saling serang menggunakan senjata api, tiba-tiba tanpa sepengetahuan troy yang sedang sibuk memindai lawan di hadapannya di belakangnya salah satu body guard memengang dan mengunci tangan dan leher troy dengan gesit sehingga troy yang sudah tidak lagi bisa berkutik hampir tidak bisa bernafas. Salah sorang lawannya di depan bergegas bangkit sambil terhuyung lalu dengan cekatan membuka topeng troy hingga tampaklah wajahnya dengan bekas luka sayatan pisau yang dalam di pipi kanannya.
“sepertinya sasaran kita kali ini tepat?!” sambut seorang seorang pria yang baru saja membuka topeng troy.
“ya kurasa kali ini kita tidak lagi mengecewakan presiden hahahahaha” tawa lelaki yang kini memegangi leher troy membahana di ruangan itu.
“Dor-dor!!” dua tembakan bersarang di kaki kanan kedua orang body guard yang baru saja merayakan kemenangnya. Kedua body guard itu ambruk seketika dan melepaskan cengkramannya yang baru saja mengikat tubuh troy lalu terduduk lemah menahan rasa sakit di kakinya. Troy bergegas menotok pundak mereka hingga pingsan lalu mengeluarkan botol kecil berisi cairan hijau dari dalam ranselnya dan kemudian meminumkan cairan itu ke mulut kedua orang itu. Agar ketika mereka sadar mereka tidak akan ingat apapun tentang kejadian itu bahkan diri mereka sendiri.
“Terima kasih Rob.. “ ucap troy pelahan kepada Rob yang sejak awal menjadi anak buah troy yang sudah beberapa bulan menjadi mata-mata di istana kepresidenan.
Rob memberi isyarat kepada troy untuk mengikutinya ke sebuah ruangan tersembunyi di bawah tanah di istana kepresidenan. jalan menuku ruangan yang dimaksud rob sempit dan berkelok-kelok seperti labirin, saking sulitnya di jangkau bila troy berjalan tanpa panduan rob mungkin dia tidak akan pernah menemukan ruangan itu. Sesampainya di sana tidak ada hal aneh yang Nampak, ruangan itu berupa perpustakaan yang cukup luas dan nyaman. Rob berjalaan ke samping kiri rak buku tertinggi dan menekan semacam kode dalam sebuah kotak yang menempel di dinding perpustakaan yang kemudian membuka seperti sebuah gerbang besar. Di dalamnya ada sebuah lorong dan di ujung lorong itu ada sebuah pintu kecil. Rob dan troy berjalan menuju pintu kecil itu, lalu rob membuka kuncinya dan dilamnya tidak Nampak sesuatu yang aneh. Ruangan itu tampak seperti sebuah kamar tidur dengan sebuah kasur kecil yang hanya mampu memuat satu orang, sebuah lemari, dan sebuah meja kecil. Di samping lemari itu ada sebuah ruang kecil sepertinya sebuah kamar mandi dan nampaknya di dalamnya ada seseorang. Tidak berapa lama kemudian orang yang berada di dalam ruang mandi itu keluar dengan pakaian bepergian yang rapi dan lengkap. Orang itu adalah presiden frederick yang asli. Sudah bertahun-tahun frederick yang asli terkurung dalam ruangan sempit itu dan hanya orang-orang tertentu yang diizinkan untuk menemuinya itupun hanya untuk sekedar memberi makanan dan kebutuhan pribadinya.
Presiden frederick terlahir sebagai anak kembar dan kembaran presiden frederick bernama Ferdinand kini menyamar menjadi dirinya. Ferdinand adalah seorang yang tidak berperikemanusiaan dia begitu bengis dan tidak sungkan-sungkan melakukan kekerasan kepada orang yang tidak mau mengikuti aturannya. Kini mereka bertiga bergegas keluar dengan menyamar mnggunakan jubah merah tua. Rob di tugaskan membawa presiden frederick yang sebenarnya untuk di ajak ke tampat yang aman dimarkas mereka. Dan troy akan menghadapi presiden frederick yang palsu sendiri. 
Di aula kepresidenan tampak Ferdinand sedang memimpin rapat kabinet. Di tengah rapat itu troy dengan pakaian lengkapnya menerobos bersama skate board nya. Para pasuka militer dan keamanan bersiap menghadang troy. Troy sudah mempersiapkan segalanya dengan matang untuk hari yang di tunggu-tunggunya ini. Dia mengeluarkan kotak hitam dari dalam ranselnya lalu meleparkannya dari ke bagian atap aula. Seketika benda itu meledak mengeluarkan asap tebal berwarna hitam dan bau tidak sedap. Di saat seperti itu troy memnafaatkannya untuk membawa ferdinand yang sudah terjatuh pingsan karena efek dari asap hitam yang mampu mebius itu.
Dimarkas, Troy, Rob, Presiden Ferderick, dan Ferdinand sudah berkumpul. Troy menyuntikkan sebuah cairan berwarna hijau ke tubuh Ferdinand yang masih pingsan agar ketika dia sadar dia tidak akan mengingat apapun. dan pada Akhirnya Presiden frederick kembali melanjutkan kepemimpinannya yang sempat tertunda. 

0 komentar:

Posting Komentar